Kenapa Harus Investasi Reksa Dana?

Reksa dana sendiri adalah produk investasi keuangan yang juga berasal dari pasar modal seperti halnya saham. Oke sebelum kita mulai bahas - bahas reksa dana coba kita bedah dulu sejarahnya ya biar lebih kenal.
Mutual Fund

Jadi singkat ceritanya, dulu orang - orang itu ingin memutar uangnya di produk investasi keuangan yang paling umum yaitu saham. Masalahnya adalah terdapat sekelompok banyak orang yang memiliki 3 keterbatasan utama yaitu waktu untuk belajar dan mengikuti perkembangan pasar, pengetahuan yang memadai untuk mengikuti perkembangan pasar, dan modal atau jumlah uang yang terbatas (karena jaman dulu itu beli saham ngga se bebas sekarang yang dengan duit 100.000 udah bisa beli). Nah melihat kondisi itu, dibuatlah platform baru yang bernama Reksa Dana.

Ya, reksa dana ini digunakan untuk menyelesaikan ketiga masalah tersebut. Jadi cara kerja reksa dana ini adalah kita yang memiliki dana terbatas akan dikumpulkan uangnya (biar jadi banyak) ke seorang / lembaga yang khusus mengalokasikan waktunya dan memiliki kemampuan untuk menganalisa pasar dan mengolah uang - uang kita tadi untuk diinvestasikan. Nah orang hebat ini namanya adalah Manajer Investasi. Simple banget kan? yang emang simple sih kalo infonya segitu doang. Nah dari situ sebenarnya ada masalah baru lagi yang muncul, yaitu profil risiko masing - masing orang yang punya sedikit uang itu kan beda - beda ya (udh duit dikit banyak maunya HEHE). Ada orang yang emang mau naruh uang trus dibiarin aja misal 10 - 15 tahun baru diambil lagi, atau ada juga yang mungkin 5 - 6 bulan sudah akan diambil. Repot lagi kan? nah untuk menyelesaikan problem ini, manajer investasi memiliki berbagai jenis produk sesuai dengan profil risiko dan janga waktu investasi dari kliennya, jadi masalah tadi udah solved kan ya.

Nah sekarang kita bahas dulu apa aja sih jenis - jenis reksa dana sesuai profil risiko dan janga waktu investasi masing - masing.
  1. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)

    Reksa dana pasar uang sendiri sesuai namanya alokasi dananya mayoritas adalah pada benda - benda yang memiliki likuiditas tinggi (singkatnya benda yang paling cepet bisa jadi duit). Contohnya, deposito bank, sertifikat BI, surat utang atau obligasi yang biasanya jatuh tempo kurang dari satu tahun. Nah makanya reksa dana ini cocok untuk orang yang profil risikonya rendah dan tujuan investasi jangka pendek alias pasti untung kapanpun duitnya ditarik.

    Nah tapi hati - hati juga dalam memilih produk atau manajer investasi untuk RDPU ini karena ngga semua produk RDPU itu bisa selalu untung. Bingung? jadi dari sekian uang yang dikumpulin manajer investasi untuk RDPU itu ngga semuanya dialokasikan ke deposito, bisa juga ke obligasi yang memiliki kemungkinan harga turun. Jadi tipsnya adalah sebelum memustuskan membeli produk RDPU coba cek dulu yang namanya Fund Fact Sheet. Bingung istilah planet mana itu? tenang, simplenya FFS itu kalo di makanan ibaratnya komposisi yang digunakan. Jadi FFS di reksa dana itu adalah persentase alokasi dana dan ketentuan investasinya.

  2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)

    Sebenarnya RDPT ini hampir sama dengan RDPU tapi alokasi duitnya berbeda tergantung manajer investasinya lagi. Pada RDPT alokasi deposito dan obligasi pemerintahnya sedikit lebih banyak di surat utang atau obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan tertentu. Selain itu jatuh temponya juga biasanya lebih dari setahun. Intinya kalian perlu cek juga di FFS masing - masing produknya.

    RDPT ini juga cocok untuk profil risiko rendah, namun lebih kepada tujuan investasi yang lebih lama dibandingkan tujuan investasi di RDPU. Tapi biasanya kalau kita mengecek di FFS, risiko yang diperlihatkan biasanya antara rendah sampai tinggi sih. Ada beberapa RDPT yang memiliki kelebihan yaitu ada pembagian dividen (tapi balik lagi ke alokasi dan keputusan masing - masing manajer investasinya ya).

  3. Reksa Dana Saham

    Nah di reksa dana saham ini ya sesuai namanya, duit kita mayoritas akan dialokasikan ke pasar modal dalam bentuk saham perusahaan. Ingat ya reksa dana saham itu berbeda dengan saham beneran, di reksa dana duit kita diolah orang lain, kalo saham beneran ya kita yang urus semuanya.

    Reksa dana saham ini cocoknya untuk profil risiko tinggi yang kuat ngeliat porofolio merah (rugi) dan tujuan investasi jangka panjang. Disini kita harus jeli juga melihat ke saham apa saja alokasi yang dilakukan oleh manajer investasi, jangan sampai alokasinya ke saham abal - abal yang ga jelas produknya apa dan berisiko menjadi "Saham Gorengan". Alokasi itu bisa juga kalian cek di FFS seperti jenis reksa dana sebelumnya. Karena risikonya tinggi, kemungkinan profit di reksa dana saham juga sebenarnya lebih tinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya, selain itu kita juga memungkinkan mendapatkan deviden tapi tergantung lagi ke keputusan manajer investasi ya :)

  4. Reksa Dana Campuran

    Ya seperti namanya, reksa dana ini merupakan campuran dari ketiga jenis reksa dana di atas. Alokasinya bisa juga kalian cek di FFS masing - masing produknya. Ini tuh cocok buat profil risiko sedang yang ngga mau rugi - rugi amat kalo pasar kebetulan lagi jatuh.

Sebenarnya masih ada satu lagi yaitu reksa dana syariah, tapi berhubung aku ga pernah beli dan takut ada kesalahan info jadi ngga dicantumin di artikel ini ya.
Nah setelah kita tau produk - produknya mari kita lihat biaya - biayanya. Karena yang namanya kita mempercayakan orang buat ngelola uang dengan tujuan profit ya pasti orangnya gamau rugi dong? Makanya reksa dana itu ada biaya - biaya lain yang harus dibayar. Yang pasti harus dibayar adalah biaya jasa yang nama kerennya Biaya Manajer Investasi (jumlahnya berbeda - beda sesuai jenis produk dan manajer investasinya). Trus ada juga biaya jual - beli, biaya bank kustodian, dan biaya pengalihan tergantung dari kalian belinya dimana.
Saham

Gimana udah cukup kenal kan ya? atau mungkin ada pertanyaan seperti ini: Ini uang kita kan dipegang orang lain, kalau misal dia bangkrut atau ternyata abal - abal gimana dong? Well tenang dulu ya, jawabannya sih telitilah sebelum memilih manajer investasi cek dulu track recordnya dan apakah sudah resmi dan diawasi oleh pihak terkait atau tidak. Itu tips untuk terhindar dari manajer investasi abal - abal. Nah kalau misal manajer investasinya bener tapi amit - amit dia bangkrut, tenang aja karena sebenernya uang kita tuh ngga dipegang sama dia tapi disimpan di bank. Nah bank ini namanya Bank Kustodian, ya sama kaya bank biasa kaya Mandiri, BCA, Standard Charter, dll tapi tergantung bank mana yang ditunjuk oleh manajer investasi tersebut.

Nah harusnya semua sudah terjawab sih. Jadi setelah penjelasan di atas, menurutku alasannya kenapa kita harus investasi reksa dana adalah
  1. Ngga usah ribet belajar banyak tentang pasar modal

  2. Ngga usah ribet harus mengikuti perkembangan pasar

  3. Bisa fokus kerja buat naikin income aktif, tapi investasi tetap jalan

  4. Cocok untuk memahami profil risiko masing - masing sebelum memilih investasi dengan risiko tinggi lainnya

  5. Cocok untuk memulai investasi pasar modal sebelum beranjak ke investasi saham dan yang lainnya


 Okay kayanya sekian dulu untuk artikel reksa dana pertama ini. Di artikel berikutnya aku bakal bahas dimana sih kita bisa melakukan pembelian reksa dana, trus cara ngecek Fund Fact Sheetnya. Stay tuned ya :) dan terima kasih sudah membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar