Prinsip LSP (Living, Saving, Playing) untuk Kehidupan Finansial yang Lebih Baik

Alokasi Keuangan

"Aku mau nabung nih, mau investasi buat masa depan..., tapi pengen jalan-jalan juga. Pengen nonton ke bioskop tiap bulan, pengen hidup dengan nyaman juga. Gimana caranya ya?"

Pernah gaksih kalian punya pikiran-pikiran diatas? pengen banget menikmati hidup dengan layak dan nyaman tapi juga pengen nabung atau investasi sejak dini?. Kalau pernah, pasti pernah pula terbersit di pikiran kalian bahwa semua hal tersebut diatas tidak akan pernah mungkin kalian lakukan sekaligus secara beriringan. Karena memang kenyataannya biasanya kita melihat bahwa kalau ada orang yang berinvestasi atau menabung dengan giat, maka sudah dapat dipastikan bahwa orang tersebut setidaknya melakukan penghematan dalam hidupnya. Tapi, paradigma ini tidak selalu benar loh, masih ada juga yang bisa berinvestasi dengan baik namun juga bisa menikmati hidup dengan layak. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan prinsip LSP (Living, Saving, Playing) dalam mengatur kehidupan finansial kalian. Kalau kalian penasaran, langsung saja yuk simak berikut merupakan ulasannya.

Apa sih yang dimaksud dengan prinsip LSP?


Prinsip LSP (Living, Saving, Playing)


Sederhananya, LSP merupakan salah satu prinsip dalam budgeting yang disebut sebagai simple budgeting. Prinsip ini dikemukakan oleh ZAP Finance dimana simple budgeting melalui prinsip LSP ini biasanya diterapkan untuk orang-orang atau kalian yang merasa memiliki penghasilan minimum sebesar penghasilan UMP. Kalau penghasilan kalian dibawah ini, maka kalian bisa baca artikel kita yang lain ya yang membahas bagaimana mengatur alokasi keuangan sesuai dengan besaram gaji. Lanjut lagi, sesuai dengan namanya, sistem kerja dari prinsip LPS ini adalah dengan membagi pemasukan atau dalam hal ini adalah gaji yang kita miliki kedalam 3 alokasi besar. Yaitu Living (kehidupan primer), Saving (tabungan, investasi, dan lain sebagainya), serta Playing (untuk keperluan membahagiakan diri sendiri). Tentunya jumlah alokasi dana pada setiap living, saving, maupun playing ini akan berbeda-beda bergantung pada prioritas atau tingkat kepentingan.

Nah kemudian balik lagi ke bahasan sebelumnya, kenapa sih harus penghasilan diatas UMP dulu baru bisa menerapkan prinsip LSP ini?. Jawabannya simpel banget. Karena kalau kalian memiliki penghasilan dibawah UMP, maka alokasi untuk Playing bukan menjadi pilihan. Secara logika seperti ini, anggap saja untuk biaya kehidupan primer kalian dalam satu bulan saja kalian perlu 2 hingga 3 juta rupiah. Kemudian terdapat kewajiban lain seperti membayar cicilan, sewa kost, dan lain sebagainya yang perlu kalian penuhi. Sehingga akan sangat sulit untuk mengalokasikan dana secara khusus untuk kegiatan Playing. Namun bukan berarti kalian tidak boleh menikmati hidup seperti pergi ke mall, nonton bioskop atau yang lainnya ya. Hanya saja alokasi uang untuk Playing ini kalian gabung dengan kebutuhan lainnya. Sehingga memang uang yang bisa kalian gunakan untuk Playing ini akan menjadi sangat terbatas

Bagaimana cara mengalokasikan uang dengan prinsip LSP ini?

Seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya bahwa alokasi uang untuk prinsip LSP ini simpel banget. Tinggal membagi uang kalian kedalam tiga kategori yaitu Living, Playing, dan Saving. Lalu berapa persentase alokasi untuk masing-masingnya?, berikut merupakan ulasan lengkapnya


Living 

Siklus Living

Living sendiri dalam hal ini diartikan sebagai segala kegiatan atau hal yang menunjang kehidupan sehari-hari kita seperti makan, dan lain sebagainya. Dalam prinsip LSP ini, alokasi dana untuk Living sendiri dibatasi sebesar 50% dari total penghasilan bulanan kita. Jadi kalau penghasilan kita sebesar 5 juta rupiah, maka alokasi dana untuk living adalah sebesar 2,5 juta rupiah. Dengan begini, kalian harus mengusahakan bagaimana caranya agar uang 2,5 juta rupiah ini dapat kalian maksimalkan penggunaannya dan sekaligus belajar mengatur keuangan kalian.

Saving

Menabung (Saving)

Sesuai dengan namanya, Saving sendiri merupakan alokasi dana untuk segala sesuatu kegiatan yang kalian lakukan terkait penyimpanan uang. Baik itu investasi, tabungan, deposito, dan lain sebagainya. Biasanya sih sekarang kebanyakan yang mengalokasikan uang untuk Saving ini kedalam berbagai jenis investasi. Karena selain menghasilkan return lebih tinggi, investasi juga memiliki berbagai macam jenis yang bisa kalian sesuaikan dengan tingkat risiko, keinginan, dan kemampuan kalian. Oiya, dana darurat juga termasuk kedalam alokasi Saving yaa. Kalau kalian mau lebih tau mengenai apa itu dana darurat, kalian bisa baca di artikel ini Dana Darurat Sebelum Investasi? Apakah Penting?. Adapun  kemudian alokasi uang untuk Saving ini biasanya adalah sekitar 30% dari total penghasilan atau gaji yang kalian dapatkan per bulannya. Jadi kembali lagi kalau kalian memiliki penghasilan 5 juta rupiah per bulan, maka alokasi uang yang boleh kalian gunakan untuk kegiatan Saving ini adalah sebesar 1,5 juta rupiah.

Playing

Playing

Nah akhirnya kita sampai pada hal yang memang menjadi dilema semua orang. Tidak bisa dipungkiri kita semua pasti ingin menikmati hidup dan bersenang-senang. Oleh karenanya, alokasi dana untuk Playing ini khusus diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan untuk membahagiakan diri atau menikmati hidup. Namun karena bersifat bukan kebutuhan primer maupun sekunder, maka tetap alokasi dana untuk Playing ini harus dibatasi dan memiliki nilai persentase alokasi terkecil. Adapun alokasi dana yang diberikan untuk Playing adalah sebesar 20% atau setara dengan 1 juta rupiah. 

Kegiatan apa saja yang dikategorikan untuk setiap Living, Saving, maupun Playing?

Walaupun sudah tahu betul bagaimana prinsip LSP ini berlangsung, namun kalau kalian tidak bisa mengenali dan membedakan apa-apa saja kegiatan yang termasuk kedalamnya, semua ilmu yang kalian dapatkan akan menjadi sia-sia. Nah untuk tahu kegiatan apa saja yang termasuk kedalam L, S, dan P, berikut merupakan ulasannya
  1. Living  : Nah yang dimaksud kegiatan living adalah seluruh kegiatan rumah tangga yang biasanya masuk kedalam kebutuhan primer maupun sekunder kalian. Contohnya seperti makan, minum, transportasi, dan komunikasi. Kalian juga bisa menambahkan kegiatan atau keperluan lain yang memang penting bagi kalian seperti pembelian skincare, bodycare, haircare dan lain sebagainya. Membayar kost, kontrakan, maupun cicilan juga termasuk kedalam biaya Living. Inilah mengapa alokasi biaya Living ini memiliki persentase terbesar
  2. Saving  : Untuk Saving sendiri, sudah sangat jelas bahwa didalamnya terdapat segala jenis hal atau kegiatan yang berhubungan dengan simpan menyimpan uang seperti investasi, dana darurat, tabungan, deposito, pembelian aset, dan lain sebagainya
  3. Playing : Nah untuk kegiatan Playing ini bisa kalian definisikan sendiri sesuai dengan gaya hidup kalian masing-masing. Karena memang masing-masing orang akan memiliki kegiatan yang berbeda-beda. Ada yang menghabiskan alokasi dana Playing mereka untuk kegiatan shopping, adventure seperti mendaki gunung, atau sekedar nongkrong minum kopi saja. Seluruhnya bisa dikategorikan sebagai kegiatan Playing tergantung bagaimana kalian mendefinisikan kenikmatan hidup atau kebahagiaan diri.

Apakah persentase alokasi yang disebutkan tadi bisa diubah-ubah?

Jika kalian memiliki pertanyaan diatas, jawabannya sudah pasti "bisa". Mungkin beberapa dari kalian misalnya menganggap alokasi uang untuk Saving terlalu kecil karena kalian merupakan tipe orang yang sangat suka berinvestasi, maka sah-sah saja jika kalian ingin menambahkan alokasi uang kalian untuk Saving. Atau kalian menganggap bahwa 50% untuk Living terlalu kecil, kalian juga bisa menambahkan alokasi untuk Living tersebut. Seluruhnya sah-sah saja dilakukan. Namun satu hal yang perlu digaris bawahi adalah hirarki dari ketiganya. Kalau boleh aku gambarkan melalui piramida, maka Living berada pada bagian paling bawah, kemudian diikuti dengan Saving, lalu Playing berada di puncak piramida. Apa sih artinya?, jadi begini. Kegiatan yang berada pada tingkatan piramida terbawah, maka kegiatan tersebut harus memiliki alokasi dana terbesar dan harus terpenuhi terlebih dahulu. Karena Living berada paling bawah, maka alokasi dananya harus memiliki jumlah terbesar dibandingkan Saving dan Playing terlepas berapapun persentase yang kalian alokasikan. 

Begitu pula untuk Saving yang berada pada tingkatan kedua. Kalian harus mengalokasikan dana yang lebih rendah dibandingkan untuk kegiatan Living, namun harus lebih besar dibandingkan alokasi untuk Playing. Kemudian terakhir adalah Playing yang berada pada puncak piramida dimana alokasi dana untuk ini merupakan alokasi terkecil dan merupakan prioritas terendah dan pemenuhannya bisa dilakukan paling akhir setelah Living dan Saving terpenuhi.

Jadi gimana? gampang banget kan sebenarnya kalau kalian ingin mengikuti prinsip LSP ini. Semoga artikel mengenai prinsip Living, Saving, dan Playing ini bisa membantu kalian ya untuk mengatur alokasi pemasukan kalian dan tentunya dapat mencapai kehidupan finansial yang lebih baik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya dan terimakasih sudah membaca :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar