Dana Darurat Sebelum Investasi? Apakah Penting?

Halo teman-teman, seperti yang sudah aku janjikan pada artikel sebelumnya yaitu Cara Mengatur Keuangan Mahasiswa & Fresh Graduate untuk Investasi Sehat, kali ini aku akan bahas mengenai apa sih yang dimaksud sebagai dana darurat dan hal-hal penting yang berkaitan dengannya. Yuk simak beberapa hal mengenai dana darurat berikut ini.

Apa sih yang dimaksud dengan Dana Darurat?


Dana Darurat

Sesui dengan namanya, Dana Darurat merupakan dana yang akan dipakai disaat-saat darurat, penting, dan mendesak. Dana darurat sendiri merupakan istilah yang dipakai dalam dunia finance untuk menggambarkan uang yang disimpan namun dengan tujuan untuk dipergunakan dalam keperluan penting dan mendesak (urgent and important). Lalu mungkin sebagian besar dari kalian akan bertanya-tanya, sebenarnya apa sih perbedaan utama dari dana darurat dan tabungan biasa? sistem penyimpanan uangnya juga sama kan? lalu apa bedanya?

Nah, perbedaan mendasar antara dana darurat dan tabungan biasa ini adalah terletak pada tujuan penggunaannya. Tabungan sendiri biasanya memiliki tujuan finansial yang jelas. Kalian menabung pasti memiliki tujuan tertentu seperti ingin membeli rumah, mobil, biaya pendidikan anak, dan lain sebagainya. Namun berbeda dengan dana darurat. Walaupun sistemnya sama seperti menabung yaitu menyisihkan dan menyimpan uang secara rutin, namun dana darurat tidak memiliki kepastian atau tujuan tertentu yang spesifik. Kapan akan dipakai, untuk apa uang ini nantinya, berapa besaran uang yang akan dipergunakan, semua hal tersebut tidak diketahui dalam dana darurat. Ibaratnya sama seperti saat kita mengendarai mobil namun membawa ban serep kemana-mana. Jadi tidak diketahui kapan ban tersebut akan digunakan dan dimana ban tersebut akan digunakan. Yang kita tahu pasti adalah ban tersebut pasti akan digunakan suatu saat nanti saat keperluan penting dan mendesak tersebut muncul, begitu pula dengan dana darurat.

Satu hal lagi yang penting kalian ketahui mengenai dana darurat adalah bahwa dana darurat ini merupakan cash liquid yang kita tidak pernah tau akan digunakan untuk apa. Walaupun kita gunakan, kita pasti tidak akan merasa bahagia menggunakannya. Karena konotasi kegiatan darurat biasanya cenderung negatif seperti keadaan merugikan yaitu sakit, kecelakaan, dan lain sebagainya. Berbeda dengan tabungan biasa yang umumnya kita gunakan untuk membahagiakan diri sendiri atau menikmati hidup.

Mengapa Dana Darurat dianggap penting?

penting

Seperti orang yang bertempur, tentu perlu plan B disamping dari plan A yang telah disiapkan jika suatu saat plan A tersebut gagal dilaksanakan. Sama pula seperti orang yang mengendarai mobil yang pasti akan membawa-bawa ban serep kemana-mana untuk berjaga-jaga apabila ban mobil yang dikendarainya bocor. Analogi ini juga menggambarkan bagaimana pentingnya dana darurat. Ibarat kata, dana darurat dapat menjadi penolong utama disaat genting, penting dan mendesak. Kita ambil contoh saja pada situasi pandemi COVID-19 saat ini. Kenyataannya bahwa banyak sekali masyarakat yang dirugikan akibat pandemi ini terutama dari segi ekonomi dan finansial. Ada yang terkena PHK, kewajiban membayar cicilan yang semakin berat, pengeluaran semakin tinggi namun pendapatan terus menurun dan lain sebagainya. Situasi seperti ini, dapat menjadi situasi yang memenuhi kriteria dimana dana darurat dapat dipergunakan untuk mengatasi keperluan finansial kita. Kebayang kan kalau kita mengahadapi situasi pandemi seperti saat ini namun tidak memiliki simpanan dana darurat? pasti saat ini kalian yang tidak memiliki dana darurat sebelumnya sedang pusing memikirkan keuangan kalian, karena kalian memang tidak memiliki dana khusus untuk menghadapi situasi darurat seperti ini. Sesungguhnya, keberadaan dana darurat ini seperti menjamin bahwa situasi se-darurat atau se-merugikan apapun akan mampu dan siap dihadapi secara finansial.

Haruskah memenuhi Dana Darurat terlebih dahulu sebelum mulai berinvestasi?

Mungkin kalian bertanya-tanya, kenapa sih perlu memenuhi dana darurat terlebih dahulu sebelum melanjutkan untuk berinvestasi?. Nah sebenarnya ada piramida rencana keuangan dengan urutan prioritasnya seperti ini nih.
prioritas keuangan

Nah seperti yang kalian lihat dari gambar diatas, sebenarnya untuk mampu berinvestasi, sebelumnya kalian harus memenuhi dahulu kebutuhan akan dana darurat serta manajemen risiko seperti asuransi dan lain sebagainya. Hal ini penting karena memang jika kalian tetap berinvestasi tanpa terlebih dahulu memiliki dana darurat atau asuransi, maka dikemudian hari jika kalian dihadapkan pada situasi darurat seperti terkena musibah kecelakaan, bencana alam, dan lain sebagainya, maka kalian akan sangat bingung darimana asal uang yang harus kalian gunakan atau keluarkan. Mungkin kalian akan beralasan seperti ini: "kan return dari investasi lumayan tinggi kak, jadi bisa pakai uang itu aja kalau ada situasi darurat". Yap memang benar kalau return dari investasi cukup tinggi. Namun kalian lupa kalau investasi itu penuh risiko dan tidak selalu untung. Bagaimana jika saat kalian sangat membutuhkan uang untuk situasi darurat justru hasil return dari investasi kalian minus?, tentunya ini akan semakin memberatkan finansial kalian.

Intinya memiliki dana darurat dan asuransi terlebih dahulu merupakan upaya perlindungan diawal agar kalian selalu berada dalam posisi aman. Jika kalian memang tetap ingin berinvestasi namun belum memiliki simpanan untuk dana darurat, maka lakukanlah bersamaan. Sembari kalian berinvestasi, sekalian juga kalian menyisihkan uang untuk dana darurat. Percayalah, adanya dana darurat ini akan sangat membantu kehidupan finansial kalian kedepannya terutama untuk mencapai keamanan dan kebebasan finansial.

Bagaimana cara menyisihkan uang untuk Dana Darurat?


kesetaraan

Menentukan alokasi uang untuk dana darurat sebenarnya sangat mudah. Cukup mengetahui berapa pengeluaran total bulanan kalian yang dikali dengan status kalian saat ini. Status yang dimaksud disini adalah dibagi menjadi beberapa ketegori sebagai berikut:
  1. Single atau belum menikah
  2. Sudah menikah namun belum memiliki anak
  3. Sudah menikah dan memiliki satu anak
  4. Sudah menikah dan memiliki 2 anak
  5. dst..
Untuk kalian yang statusnya belum menikah, maka total pengeluaran bulanan kalian dikalikan dengan faktor pengali yaitu 6. Kemudian untuk kalian yang sudah menikah namun belum memiliki anak, maka dikalikan dengan faktor pengali yaitu 12, lalu untuk yang memiliki satu anak maka akan dikali 24, begitu pula seterusnya. Adapun kalau misalnya kalian adalah mahasiswa yang belum memiliki pendapatan tetap, maka faktor pengalinya berubah menjadi 3. Agar lebih terbayang, aku ambil contoh misalnya dalam sebulan kalian memiliki pengeluaran total sebesar 3 juta / bulan. Maka, untuk kalian yang masih mahasiswa, minimal dana darurat yang harus kalian punya adalah berjumlah 9 juta rupiah. Nah berbeda dengan kalian yang masih single namun sudah memiliki pendapatan tetap. Maka total dana darurat yang harus kalian punya dengan pengeluaran yang sama per bulannya yaitu 3 juta rupiah adalah sebesar (3 x 6) yaitu 18 juta rupiah. Begitu pula seterusnya untuk status-status lainnya.

Dimana sih kita bisa menyimpan Dana Darurat?

investasi
Sebenarnya, satu kriteria utama yang harus dimiliki untuk menjadi tempat penyimpanan dana darurat adalah bahwa dana yang kita simpan dapat ditarik atau diambil dengan mudah dimanapun dan kapanpun. Hal ini sangat berkaitan dengan fungsi utama dana darurat sebagai dana yang akan digunakan untuk keperluan darurat dan mendesak. Kan repot ya kalau misalnya kalian sakit atau perlu dana darurat dengan segera namun terhambat dalam proses pengambilannya karena memang misalnya platform atau media tempat penyimpanan uang kalian tidak memungkinkan untuk mengambil uang sewaktu-waktu dimanapun dan kapanpun tersebut. Maka dari itu sebenarnya kalian sangat bebas jika ingin menyimpan dana darurat ini dimanapun. Dengan satu catatan bahwa asalkan sistem pengambilan uang nantinya dapat dilakukan dengan mudah dimanapun dan kapanpun kalian membutuhkannya.

Saat ini kebanyakan orang menyimpan dana daruratnya di bank-bank biasa. Dengan menggunakan sistem tabungan biasa, kalian bisa dengan mudah untuk mengambil uang kalian suatu saat nanti. Namun belakangan ini berkembang satu alternatif lain yang bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan untuk dana darurat ini, yaitu reksadana pasar uang. Perbedaan antara reksadana pasar uang sendiri dengan tabungan di bank biasa adalah nilai return yang lebih tinggi. Nilai return dari reksadana pasar uang biasanya akan lebih tinggi 3-4 % dari bunga yang didapat pada tabungan biasa di bank. Reksadana pasar uang juga memiliki return yang stabil (tidak pernah minus), sehingga sangat aman untuk menyimpan dana darurat dan tidak seperti jenis reksadana lainnya yang memiliki return lebih berfluktuasi. Walaupun demikian, pengambilan dana darurat dari reksadana pasar uang ini tidak terlalu fleksibel seperti tabungan biasa. Dalam artian bahwa misalnya jika kalian ingin mengabil uang kalian hari ini, maka sehari kemudian uang kalian baru bisa cair atau memerlukan prosedur tambahan yang lebih rumit. 

Oleh karenanya, aku sarankan agar kalian menyimpan dana darurat kalian di dua tempat. Yaitu setengah dari dana darurat kalian simpan di tabungan bank biasa, sedangkan setengahnya lagi kalian simpan di reksadana pasar uang. Jadi kalau mengacu pada contoh kasus sebelumnya, maka setengah dari 18 juta yaitu 9 juta rupiah masing-masing bisa kalian simpan tabungan biasa dan reksadana pasar uang. Jadi kalau memang kondisinya sangat darurat maka kalian bisa mengambil uang dari tabungan biasa terlebih dahulu dan kemudian sehari atau dua hari setelahnya kalian bisa menggunakan uang dari reksadana pasar uang kalian. 

Kegiatan apa saja yang diperbolehkan untuk mempergunakan Dana Darurat?

Seperti yang telah aku bilang sebelumnya kalau seluruh kegiatan-kegiatan yang memang darurat, penting, dan mendesak berhak mendapatkan dana darurat. Berikut contoh-contoh kegiatan tersebut
  1. Memenuhi kebutuhan hidup utama disaat-saat pemasukan sangat menurun atau bahkan tidak ada pemasukan sama sekali. Contoh nyatanya adalah saat pandemi ini dimana kebanyakan dari kita mengalami penurunan pemasukan atau bahkan di-PHK. Maka dana darurat ini bisa kita pergunakan
  2. Terkena musibah sakit : kondisi kesehatan manusia memang tidak bisa kita prediksi. Oleh karenanya jika kalian jatuh sakit, sangat dianjurkan untuk menggunakan dana darurat ini terutama jika sakit yang kalian alami memerlukan biaya perawatan yang cukup tinggi. Tapi semoga kalian dijauhkan dari penyakit yaa
  3. Untuk perbaikan alat transportasi yang rusak. Hal ini dikarenakan transportasi merupakan salah satu penunjang utama kehidupan kita. Sehingga penting sekali untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, dana darurat boleh dipergunakan
  4. Saat perabotan utama rumah tangga rusak, maka kalian bisa menggunakan dana darurat yang telah disimpan selama ini
  5. Jika terjadi bencana alam, maka kalian juga bisa menggunakan dana darurat.
  6. Kegiatan lain yang memang dirasa merupakan keadaan darurat dan mendesak


Oke guys, jadi sekian dulu ulasan mengenai dana darurat kali ini. Kedepannya aku bakalan konsisten membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan financial planner dan investasi. Tungguin terus ya artikel-artikel selanjutnya ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar