Cara Mengatur Keuangan Mahasiswa & Fresh Graduate untuk Investasi Sehat



Mengatur keuangan mahasiswa untuk investasi


Halo teman-teman, aku yakin kalian yang datang ke laman ini pasti punya ketertarikan khusus tentang bagaimana mengatur keuangan dan investasi. Tapi kalian pasti bertanya-tanya, apa sih hubungannya antara mengatur keuangan dengan bisa tidaknya kita mulai berinvestasi? Memangnya sepenting itu ya harus mengatur keuangan dahulu sebelum mulai berinvestasi?

Well, mungkin bagi kalian yang pendapatan bulanannya sudah mencapai angka aman atau lebih dari 10 juta rupiah per bulan, ulasan ini tidak akan menjadi begitu memengaruhi kehidupan finansial kalian. Namun bagi kalian yang masih mahasiswa, belum memiliki pendapatan tetap, ataupun fresh graduate yang sudah memiliki pendapatan tetap namun masih tergolong minim, maka ulasan ini dijamin akan membantu kehidupan finansial kalian kedepannya agar bisa berinvestasi seawal mungkin dan tentunya secara sehat.


Pada dasarnya, semua orang bebas dan bisa berinvestasi. Dari kalangan manapun, usia berapapun, dan dengan pendapatan berapapun, semuanya dapat berinvestasi dengan mudah. Bahkan saat ini sudah banyak produk investasi yang menawarkan investasi dengan nominal yang rendah mulai dari 10 ribu rupiah saja, seperti contohnya adalah beragam produk  reksadana yang tersedia. Namun perlu kalian ketahui bahwa investasi yang sehat adalah investasi yang tidak mengimbas dampak buruk terhadap kehidupan finansial kamu secara keseluruhan. Maksudnya dampak buruk adalah seperti berhutang, terlalu pelit sampai pada tahap tidak bisa menikmati hidup, dan lain sebagainya. Sedangkan kalau rugi atau return dari investasinya minus, ini bukan tergolong dampak buruk yaa, tapi risiko yang memang harus dihadapi dalam dunia investasi. Jangan sampai kamu memaksakan untuk berinvestasi, namun keuangannmu saja masih belum stabil atau justru selisih pengeluaran dan pemasukanmu saja masih minus.

Banyak yang keliru dan berpikir bahwa untuk memulai investasi, hal utama yang penting untuk dilakukan adalah memilih produk investasi atau menentukan tujuan finansial. Namun sebenarnya hal yang lebih utama dari kedua hal diatas adalah mengetahui bagaimana kondisi keuanganmu atau profil keuanganmu. Maksudnya adalah bagaimana gaya hidupmu serta bagaimana alokasi dana yang kamu lakukan. Katakan saja kamu hanya memiliki penghasilan 5 juta rupiah per bulan, dengan gaya hidup yang berbeda maka alokasi uangnya pun akan berbeda yang pada akhirnya akan memengaruhi apakah kamu bisa menyisihkan uang untuk berinvestasi atau tidak terutama bagi mahasiswa atau fresh graduate. Kalau begitu yuk langsung saja simak berikut merupakan tips untuk mengatur keuangan agar bisa berinvestasi secara sehat

  1. Kenali Gaya Hidup

    Mengatur keuangan mahasiswa untuk investasi


    Penting banget bagi kalian untuk bisa mengenali bagaimana gaya hidup kalian dan kebutuhan bulanan kalian. Hal ini dilakukan agar kalian bisa tahu sebenarnya pada bidang apa saja yang membuat pengeluaran bulanan menjadi semakin berat. Kita ambil contoh anggap saja si A dan si B mempunyai gaya hidup yang sama namun ternyata ada satu perbedaan, yaitu kebiasaan meminum kopi. Si A ini suka banget minum kopi sampai ke tahap setiap hari harus minum kopi, sedangkan si B justru tidak minum kopi sama sekali. Otomatis pengeluaran si A akan menjadi lebih tinggi dibandingkan si B yang tidak minum kopi setiap hari. Jadi penting banget nih mengetahu gaya hidup kamu, sehingga jika memang ada bagian tertentu yang bisa kamu pangkas pengeluarannya untuk berhemat maka akan bisa dilakukan dengan mudah.

    Dengan mengetahui pola dan gaya hidup setiap harinya, maka kamu akan bisa mulai berpikir untuk merencanakan keuangan kamu kedepannya, berhemat, memangkas pengeluaran yang tidak perlu dan tidak berguna. Dengan demikian maka uang yang bisa kamu sisihkan untuk berinvestasi akan semakin teratur serta investasi kamu akan menjadi sehat.

  2. Membuat Daftar Kebutuhan Bulanan

    kebutuhan dan keinginan

    Pada dasarnya, membuat daftar kebutuhan bulanan merupakan langkah selanjutnya sebagai bentuk implementasi dari hasil bagaimana kalian mengenali pola atau gaya kehidupan kalian. Jika kalian sudah tahu setiap bulannya apa yang menjadi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier kalian dari hasil mengamati gaya hidup, maka kalian akan dapat dengan mudah untuk membuat daftar kebutuhan bulanan. Ingat ya, kalian harus memenuhi kebutuhan kalian dan bukan keinginan kalian. Simpelnya kalian harus membagi kebutuhan menjadi 3 jenis sebagai berikut:

    • Kebutuhan Primer

      Singkatnya, kebutuhan primer merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup secara layak yang terdiri dari sandang (pakaian), pangan (makan), dan papan (tempat tinggal).

      • Sandang : Sebenarnya setiap bulannya kalian tidak perlu membeli pakaian. Jadi pengeluaran terhadap sandang ini seharusnya bisa dipangkas secara maksimal
      • Pangan : Berbeda dengan sandang, pangan justru harus kalian penuhi setiap harinya. Namun yang bisa aku sarankan disini adalah buatlah daftar kebutuhan pangan (makanan) sesuai dengan gaya hidupmu. Misalnya, kamu adalah tipe orang yang tidak pernah memasak, maka otomatis kalian harus membuat daftar kebutuhan pangan berupa makanan siap saji yang akan dibeli. Berbeda dengan tipe orang yang suka memasak yang kebutuhan pangannya akan menjadi makanan mentah seperti sayuran, daging, dan lain sebagainya. Biaya yang dikeluarkan oleh kedua tipe ini pun akan berbeda. Begitu pula jenis makanan lain seperti air putih, cemilan, dan lain sebagainya yang perencanaannya harus disesuaikan dengan gaya dan kebiasaan hidupmu
      • Papan : Papan atau tempat tinggal ini juga dapat memengaruhi pengeluaranmu nantinya. Orang yang menyewa tempat tinggal akan memerlukan biaya tamabahan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang menumpang tinggal dirumah orang tua. Jadi hal seperti ini juga sangat perlu untuk didaftar.
    • Kebutuhan Sekunder

      Kebutuhan sekunder sendiri merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan usaha menciptakan atau menambah kebahagiaan hidup. Namun perlu digaris bawahi bahwa kebutuhan ini tidak harus dipenuhi seketika. Boleh dipenuhi asalkan kebutuhan primer telah terpenuhi terlebih dahulu. Contoh kebutuhan sekunder sendiri meliputi pendidikan, akses kesehatan, dan hiburan. Dari sini kalian juga harus membuat daftar kebutuhan sekunder apa saja yang memang harus kalian penuhi. Misalnya pergi ke tempat karaoke, nonton ke bioskop dan lain sebagainya. Ingat ya teman-teman, memenuhi kebutuhan sekunder itu tidak salah kok, semua orang juga berhak untuk menambah kebahagiaan hidup. Namun yang salah adalah ketika kebutuhan sekunder ini terlalu diutamakan dengan menghabiskan banyak pengeluaran. Oiya, skincare juga termasuk kebutuhan sekunder ya guys, jadi kalau masalah skincare, haircare dan sejenisnya menurutku masih boleh kalian penuhi secara rutin. Namun jangan berlebihan juga ya sampai menghabiskan sebagian besar budget kalian

    • Kebutuhan Tersier

      Kebutuhan tersier disini maksudnya adalah kebutuhan yang berkaitan dengan usaha menciptakan atau meningkatkan harga diri, prestise atau gengsi seperti liburan keluar negeri, membeli barang bermerk, atau perhiasan. Menurutku kebutuhan tersier ini jangan kalian penuhi dahulu untuk saat ini. Jika memang fokusnya untuk investasi maka aku sarankan lebih baik uangnya disimpan untuk berinvestasi daripada memenuhi kebutuhan tersier ini

  3. Alokasikan Bulanan, Termasuk untuk Investasi


    Mengatur keuangan

    Setelah mengetahui secara detail dan rinci apa saja jenis kebutuhan bulanan kalian, maka saatnya untuk mengalokasikan dana atau uang dari seluruh pemasukan bulanan yang kalian miliki. Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah mengalokasikan dana untuk investasi. Idealnya dana investasi adalah sebesar 20 – 30 % total pendapatan kalian. Namun persentase ini bisa bebas berubah sesuai kemampuan kalian ya. Setelah mengalokasikan dana untuk investasi, maka kalian harus mengalokasikan sisanya ke tiga kebutuhan yang aku sebutkan tadi. Disini kalian harus pintar mengalokasikan dananya ya. Jangan sampai gara-gara berinvestasi kalian justru menjalani kehidupan sehari-hari dengan “miskin”. Alokasikanlah dana yang tidak berlebihan namun tetap optimal. Inilah mengapa pentingnya mengenali gaya hidup dan memangkas gaya hidup yang tidak penting atau tidak berguna tadi.

    Selain alokasi dana untuk investasi dan kebutuhan bulanan, kalian juga perlu mengalokasikan uang untuk dana darurat. Singkatnya dana darurat ini adalah dana yang disiapkan untuk keperluan mendadak yang tidak terduga. Untuk lebih lengkapnya mengenai apa sih dana darurat itu, bagimana cara mengalokasikannya akan aku bahas di artikel selanjutnya yaa.


  4. Rutin Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan Bulanan, dan Lakukan Evaluasi!!

    Kalau rencana alokasi dana bulanan sudah dibuat, selanjutnya adalah tentu saja menerapkannya lalu mecatatnya untuk dilakukan evaluasi menyeluruh. Saran aku adalah kalian coba trial salama satu bulan. Lihat apa yang menjadi kendala selama masa percobaan ini. Misalnya dari catatan yang kalian buat ternyata alokasi dana untuk makan kalian tidak cukup, dan lain sebagainya. Sehingga untuk bulan berikutnya kalian bisa merencanakan keuangan dengan lebih baik. Ini aku lampirkan contoh bagaimana mencatat pengeluaran dan pemasukan bulanan
Financial planning

Sebenarnya mengatur rencana keuangan sedemikian rupa ini bermanfaat agar investasi kalian bisa berjalan lebih maksimal dan sehat. Misalnya jika sebelumnya kalian hanya mengira bisa menginvestasikan hanya 300 ribu per bulannya, dengan mengetahui bagaimana kebutuhan kalian dan mengoptimalkannya maka bisa jadi kalian mampu berinvestasi hingga 500 ribu atau lebih per bulannya. Selain itu perencanaan keuangan yang matang ini juga dapat mencegah dampak buruk seperti kekurangan uang di tengah bulan karena terlalu nafsu berinvestasi. Boleh berinvestasi, tapi lihat kondisi keuanganmu juga ya teman-teman, ingat jangan nafsuan.

Oke sekian dulu pembahasan mengenai bagaimana caranya mengatur keuangan agar bisa berinvestasi sejak dini. Sampai ketemu lagi di artikel selanjutnya yaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar